Seiring dengan kemajuan zaman dan kemajemukan masyarakat, modus
kejahatan pun semakin berkembang. Pertambahan jumlah penduduk yang tidak
dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan akan membuat
jurang kesenjangan sosial dan ekonomi makin lebar. Oleh karena itu, tak
heran setiap harinya peristiwa kejahatan yang terjadi di kota-kota,
terutama kota besar semakin bertambah. Modus-modus kejahatan baru kian
bermunculan. Berikut modus-modus kejahatan paling populer di Indonesia.
1. Menukar plat nomor kendaraan
Parkir di area perbelanjaan modern dengan sistem parkir yang juga
modern, tidak menjamin kendaraan Anda aman. Saat ini modus menukar plat
nomor sudah menjadi tren baru di dunia pencurian kendaraan bermotor.
Modus ini memang membutuhkan sarana dan prasarana yang mencukupi pula
(bermodal). Jika dulu para pelaku curanmor hanya mengandalkan kunci T
untuk membobol kendaraan, saat ini mereka menggunakan kendaraannya
sebagai kamuflase aksi kejahatannya. Pelaku akan mengincar kendaraan
yang jenis dan warnanya sama dengan kendaraan pelaku. Hal ini untuk
memudahkan mereka untuk keluar dari area parkir. Dengan alasan karcis
parkirnya hilang, mereka hanya akan membayar denda dan menunjukkan STNK
asli. Petugas parkir tentu saja tidak curiga. Hal ini karena plat nomor
yang ada di kendaraan dan di STNK sama persis, walaupun nomor mesin dan
rangkanya berbeda. Dengan demikian, para pelaku akan melenggang bebas
keluar area parkir. Beberapa jam kemudian, para pelaku atau temannya
akan mengambil kendaraan asli mereka di area parkir. Tentunya dengan
menunjukkan karcis parkir dan STNK asli.
2. Bius Tisu Basah
Kejahatan dengan cara membius korban sebenarnya sudah dilakukan lama. Biasanya, modus ini muncul saat arus mudik lebaran. Modusnya, korban ditawarkan minuman yang sebelumnya sudah dicampur obat bius oleh pelaku. Korban akan tidak sadarkan diri setelah mengonsumsi minuman tersebut. Setelah itu, pelaku akan dengan mudah mempreteli harta korban. Namun, sekarang pelaku kejahatan menggunakan tisu basah untuk membius korbannya. Hal ini dikarenakan modus minuman sudah terlalu sering digunakan. Selalu ada inovasi baru di dunia kejahatan rupanya. Bagaimana modus tisu basah ini dijalankan? Umumnya, pelaku melancarkan aksinya di bus malam. Si pelaku akan duduk di sebelah korban sambil mengusap-usap tangannya dengan tisu basah yang sudah dilumuri obat bius. Aroma obat bius yang menyengat akan membuat orang (korban) yang duduk di sebelah pelaku merasa pusing dan pada akhirnya pingsan. Setelah korban pingsan, pelaku dengan mudah mempreteli harta si korban. Untuk memuluskan aksinya, biasanya pelaku akan menggunakan masker. Guna masker ini adalah untuk menghambat aroma obat bius terhirup hidung si pelaku. Dengan begitu, hanya korban yang dituju yang menghirup obat bius.
3. Money Laundring di ruang ATM
5. Lempar telur
Pencurian di jalan semakin hari semakin inovatif. Setelah menggunakan modus ranjau paku dan roda berasap, para pelaku kejahatan juga menjadikan telur sebagai alat mencuri. Bagaimana telur bisa dimanfaatkan untuk mencuri? Modusnya, pelaku kejahatan yang sudah mengincar korbannya melemparkan 1—2 butir telur mentah ke kaca mobil korban. Korban yang merasa terganggu pandangannya dengan bercak telur di kaca mobilnya pasti secara refleks mengaktifkan wiper. Bukannya jadi bersih, kaca yang dibersihkan dengan wiper akan semakin mengotori kaca depan. Mau tidak mau, korban akan meminggirkan mobil dan turun membersihkan kaca mobilnya. Saat korban lengah, dengan cekatan si pelaku kejahatan akan mengambil barang-barang yang ditinggal di dalam mobil.
Inovasi kejahatan memang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, kita tak perlu khawatir. Hal yang harus kita lakukan adalah selalu waspada agar tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar